19 Jan 2013

again...




Kesekian kalinya…

Kesekian kalinya pagi disambut kelesuan wajah
Kesekian kalinya isra’ dilalui dalam lena
Rezeki yang dipohon pembuka bicara kehidupan
Ditutup sayu oleh penagihnya
Entah mengapa penyesalan yang bertandang bagaikan tidak berpenghujung
Tidak memecu pengislahan kehidupan

Kesekian kalinya senyuman diukir melebih penghadangnya
Kesekian kalinya hilaian tawa turut menyeling
Mengharap tenang dalam ketulusan jiwa
Namun diasak kerakusan nafsu
Entah mengapa penyesalan yang bertandang bagaikan tidak berpenghujung
Tidak memecu pengislahan kehidupan

Kesekian kalinya lagu ‘kehidupan’ dimainkan
Kesekian kalinya dendangan dinyanyikan berentak sinis
Meskipun hidup mendamba kedamaian
Gendangan dipalu makin menggema
Entah mengapa penyesalan yang bertandang bagaikan tidak berpenghujung
Tidak memecu pengislahan kehidupan

Kesekian kalinya tirai dilabuh mengharap pasti
Kesekian kalinya kemenangan kelak dihajati
Riak langkah seharian terlalu tempang
Alpa diri menghisab detik
Entah mengapa penyesalan bertandang bagaikan tidak berpenghujung
Tidak memecu pengislahan kehidupan


Apakah cukup sekadar penyesalan tanpa penghujung?
Hanya dari al-khaliq, pena menari…
Dipohon rentak menelusuri jiwa..
Andai tidak,
Khilafku, maafkanlah..